Wednesday, August 30, 2017

Penyebab Lutut Sakit Saat Ditekuk


Jakarta, GarasiHealth - Banyak aktivitas yang berkaitan dengan menekuk lutut, misalnya saja mengambil barang yang terjatuh. Namun, saat lutut sakit ketika ditekuk hal tersebut tentu bisa mengganggu aktivitas.

"Lutut sakit saat ditekuk bisa jadi salah satu gejala nyeri lutut. Tapi perlu dipikirkan lagi beberapa penyebabnya," ucap dr Ghuna Arioharjo Utoyo, SpOT saat dihubungi GarasiHealth, Rabu (30/8/2017).

Dr Ghuna mengatakan penyebab lutut sakit saat ditekuk bisa karena adanya robekan pada meniskus. Selain itu, bisa juga karena tulang rawan atau kapsul sendi yang mengalami kerusakan. Penyebab lainnya bisa terjadi karena berlebihannya cairan sendi. Sebab saat cairan berlebih pada kapsul sendi, proses melipat dan meluruskan akan terganggu.

"Saat kapsul sendi berisi cairan, melipat dan meluruskan bisa terganggu karena akan agak terisi balon jadi kencang dan sulit bergerak dan sakit," sambungnya.

"Nah, kalau di biarkan juga cairan tersebut bisa beresiko ke pelukan tulang rawan karena pada dasarnya cairan normalnya 7 sampai 10cc," pungkas Ghuna.





Tuesday, August 29, 2017

Kenali Perbedaan Antara Sakit Kepala Biasa dan Migrain

foto: bertha/GARASIhealth


Jakarta,GARASIhealth - Biasanya orang sulit untuk membedakan antara sakit kepala dan migrain. Terkadang sakit kepala yang luar biasa belum tentu itu adalah migrain.


Dikutip dari The List, Selasa (29/8/2017), ahli saraf dari Klinik Ortopedi Kerlan-Jobe di Los Angeles, dr Vernon Williams mengatakan bahwa sakit kepala dan migrain disebabkan saat pembuluh darah, otot, dan saraf di kepala terlalu terangsang.


"Bila struktur sensitif nyeri ini menjadi terlalu aktif atau aktivitas kimia di otak berubah, maka kita akan merasakan sakit kepala yang membuat tidak nyaman," jelasnya.


Lantas, bagaimana membedakan antara sakit kepala dengan migrain? Dirangkum GARASIhealth, ini beberapa perbedaannya:




Pada sakit kepala biasa, biasanya rasa sakit muncul di beberapa lokasi, seperti bagian depan, belakang, atau atas kepala. Sedangkan rasa sakit pada migrain terletak lebih spesifik, yaitu di belakang mata. Mata terasa sakit saat migrain melanda.




Ahli bedah migrain yang berpusat di Houstondr, dr Mark Khorsandi mengatakan bahwa sakit kepala biasa berlangsung dengan durasi 30 menit atau beberapa jam, tapi bisa menurun bahkan menghilang dengan obat pereda rasa sakit.


Sedangkan migrain akan berlangsung lebih lama dan meningkat seiring berjalannya waktu. "Pasien migrain sering menggambarkan rasa sakit saat berdenyut dan bisa bertambah buruk saat mereka mencoba melakukan aktivitas sehari-hari," imbuh dr Khorsandi.




Sakit kepala yang berlebih bisa saja berakibat fatal karena sensasi rasa sakit yang menyerang daerah kepala dan leger bagian atas. Dengan intensitas yang berbeda-beda, sakit kepala bisa diredakan. Dan tidak ada tambahan gejala lain yang mengiringi sakit kepala biasa.


Sedangkan migrain disertai rasa berdenyut, gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur dan terjadi kepakaan terhadap cahaya serta diikuti rasa mual. "Ketajaman visual berkurang selama serangan migrain," ujar seorang terapis fisik holistik, Sally Morgan.




Sakit kepala biasa, walaupun terasa sakit sekali bisa mereda setelah pemberian obat bebas. Namun migrain tidak merespons semua obat. Sakit yang disebabkan migrain bisa mereda setelah diberi obat yang direspkan oleh dokter, kemudian tidak bisa langsung reda atau hilang seperti obat biasa. Efeknya bisa terasa setelah beberapa waktu.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Monday, August 28, 2017

Perhatikan Pada Orang Dewasa Steroid Tidak Efektif Atasi Infeksi Saluran Napas

foto: bertha/GARASIhealth


Jakarta,GARASIhealth - Steroid biasa digunakan untuk mengobati masalah pernapasan. Namun riset terbaru menyebut ia tampaknya tidak efektif untuk infeksi saluran napas orang dewasa.


"Steroid oral dan hirup memang diketahui efektif untuk mengobati asma akut. Tapi tidak boleh digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan atau infeksi dada pada orang dewasa yang tidak menderita asma atau penyakit paru kronis karena tidak mengurangi tingkat keparahan gejala," ucap Michael Moore, profesor dari University of Southampton di Inggris.


"Jadi mesti digunakan dengan berhati-hati karena bisa efek samping yang tidak diinginkan," imbuh Moore dikutip dari GARASIhealth.


Dalam risetnya, peneliti melibatkan 398 orang dewasa non asma dengan infeksi saluran napas akut tapi tidak memiliki pneumonia dan tidak terlalu membutuhkan pengobatan antibiotik. Kemudian, peneliti membagi para responden menjadi dua kelompok secara acak.


Riset yang diterbitkan di jurnal JAMA memberikan kelompok A 40 mg steroid oral 'prednisolne' selama lima hari. Sedangkan kelompok B hanya diberikan plasebo dalam periode waktu yang sama.


Hasilnya diketahui tidak ada perbedaan berarti pada gejala yang dialami oleh dua kelompok pasien. Semuanya tetap mengalami masalah batuk-batuk, gejala utama dari infeksi saluran napas.


Lebih lanjut, Moore menjelaskan bahwa metode alternatif untuk mengobati masalah infeksi saluran napas harus ditemukan. Hal ini untuk mengurangi jumlah penggunaan antibiotik sembarangan yang dapat semakin mendorong resistensi antibiotik pada mikroba.


"Lebih banyak yang perlu dilakukan untuk mencari pengobatan alternatif lainnya untuk mengatasi resistensi antibiotik yang meningkat. Di sini obat herbal bisa memiliki peran yang potensial," pungkas Moore.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Penyebab Lutut Sakit Saat Ditekuk

Jakarta, GarasiHealth - Banyak aktivitas yang berkaitan dengan menekuk lutut, misalnya saja mengambil barang yang terjatuh. Namun, saat...